Jumat, 17 September 2010

Sejarah Menara Eiffel

I. Sejarah Menara Eiffel


Menara Eiffel (bahasa Perancis: Tour Eiffel) merupakan sebuah menara besi yang di bangun di Champ de Mars di tepi Sungai Seine di Paris. Menara ini telah menjadi ikon global Perancis dan salah satu struktur terkenal di dunia.

Struktur ini dibangun antara 1887 dan 1889 sebagai pintu masuk Exposition Universelle, Pameran Dunia yang merayakan seabad Revolusi Perancis. Eiffel sebenarnya berencana membangun menara di Baecelona, untuk Pameran Universal 1888, tapi para pihak yang bertanggung jawab di balai Kota Barcelona menganggapnya aneh dan mahal, dan tidak cocok dengan kota itu. Setelah penolakan Rencana Barcelona, Eiffel mengirim drafnya kepada pihak yang bertanggung jawab untuk Pameran Universal di Paris, dimana ia membangun menaranya setahun kemudian, yaitu pada tahun 1889. Menara ini diresmikan pada tanggal 31 Maret 1889, dan dibuka tanggal 6 Mei. Tiga ratus pekerja menggabungkan bersama 18.083 bagian besi benam (bentuk murni dari besi struktural), menggunakan dua setengah juta paku, dalam bentuk struktural oleh Maurice Koechelin. Resiko kecelakaan sangat besar, untuk pencakar langit modern yang tak biasa menara ini terbuka tanpa tingkat tengah kecuali dua platform. Tetapi karena Eiffel mengambil sikap hati-hati, termasuk penggunaan takal bergerak, rel bantu dan layar, dan dalam hal ini hanya satu yang meninggal.

Menara ini mendapat berbagai kritik dari masyarakat ketika di bangun, menyebutnya mengganggu mata. Surat kabar harian dipenuhi dengan surat kritik dari komunitas seni di Paris.

Eiffel memiliki izin berdiri menara selama 20 tahun, yang berarti harus dibongkar tahun 1909, ketika kepemilikannya diserahkan kepada Kota Paris. Kota telah berencana meruntuhkannya (bagian dari peraturan kontes asli untuk merancang menara yang mudah di runtuhkan) tapi setelah menara ini terbukti mendatangkan untung dari segi komunikasi, menara ini dibiarkan berdiri setelah izin tersebut kadaluwarsa. Sebagai contoh, Militer menggunakannya untuk mengatur taksi Paris di garis depan selama Pertempuran Marne Pertama, dan menjadi monomen kemenangan pertempuran itu

Gedung Sate

Gedung Sate


Di Kota Bandung yang sejuk, Anda juga bisa menjumpai sebuah bangunan dengan arsitektur yang lain dari yang lain. Dibangun pada era kolonial Belanda, Gedung Sate, demikian gedung ini banyak disebut, merupakan salah satu daya tarik yang ada di Kota Kembang. Nama Gedung Sate sendiri muncul karena sebuah ornamen yang terlihat seperti tusuk sate di puncak menara utamanya.

Gedung Sate hasil rancangan Ir.J.Gerber, arsitek kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delf Nederland dan timnya ini, selesai dibangun pada tahun 1924. Bangunan ini mengadopsi gaya arsitektur era Renaissance Italia. Namun, pada bagian tengahnya terdapat menara bertingkat yang mirip dengan atap meru atau pagoda. Oleh sebab itulah, kalangan arsitek menilai bahwa Gedung Sate memiliki rancangan yang "berani beda" dan tak populer di zamannya.

Kini, di depan bangunan ini terdapat sebuah monumen untuk mengenang gugurnya para pejuang Jawa Barat saat mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurka. Setiap hari Minggu atau hari libur nasional, gedung ini selalu dipenuhi wisatawan.

Usai menikmati kemegahan gedung ini dari luar, Anda bisa menuju menaranya untuk menyaksikan benda-benda bersejarah. Atau bisa juga sekadar bersantai di kafe yang ada di gedung ini sambil menikmati suasana dan udara Kota Bandung yang sejuk dan segar.

Lawang Sewu

Lawang Sewu


Membahas tentang arsitektur atau bangunan tua di Indonesia, tentu tak bisa lepas dari sebuah bangunan legendaris yang berdiri kokoh di Kota Semarang, tepatnya di kawasan Simpang Lima, yaitu Lawang Sewu. Bangunan yang artinya adalah "seribu pintu" ini, sesungguhnya bukan nama sebenarnya yang diberikan untuk bangunan ini.

Nama tersebut menjadi legendaris karena banyaknya jumlah pintu yang terdapat pada gedung keno ini. Dahulu, Lawang Sewu yang bergaya art deco adalah kantor perusahaan kereta api Belanda, NV Nederlandsch Indische Spoorweg Mastshappij (NIS) dan bangunan ini merupakan salah satu karya terbaik arsitek Prof. Jacob K. Klinkhamer dan B.J. Oudang.

Pemerintah Kota Semarang sendiri telah menetapkan Lawang Sewu sebagai salah satu gedung yang dilindungi. Predikat ini layak disandang oleh Lawang sewu karena gedung ini juga merupakan saksi sejarah Indonesia saat pecahnya perang sengit selama 5 hari di Semarang, antara Angkatan Muda Kereta Api melawan kompetai dan Kido Buati, Jepang.

Gereja Blendug

Gereja Blendug


Sebagai bangsa yang paling lama "menduduki" negeri ini, Belanda juga meninggalkan jejaknya di Kota Semarang. Coba saja lihat kawasan kota lama yang ada di Ibukota Provinsi Jawa Tengah itu. Anda akan menjumpai banyak bangunan tua yang bergaya masa kolonial. Dari sekian gedung yang berjajar di tepi jalan, Gereja Blendug adalah salah satu bangunan tua yang menarik. Dibangun sekitar tahun 1753 oleh komunitas Belanda yang dulu menghuni kawasan ini, Gereja Blendug merupakan gereja tertua di Jawa Tengah yang masih terawat sampai sekarang. Blendug sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti kubah, mengacu pada atap yang ada di gereja ini.

Bentuk atapnya yang melengkung dan berwarna merah, terasa kontras dengan dindingnya yang dicat warna putih. Empat pilar kokoh serta menara kembarnya yang khas di bagian depan juga menjadi ciri khas gereja yang kini bernama resmi GPIB Immanuel ini. Gereja Blendug telah menjadi ikon Kota Semarang dan selalu menjadi lokasi persinggahan wisatawan sejarah maupun para pecinta fotografi.

Mesjid Agung Palembang

Mesjid Agung Palembang

Palembang tak hanya terkenal dengan pempek atau kain songketnya. Kota di tepian Sungai Musi ini juga dihiasi bangunan dengan arsitektur mengagumkan seperti terlihat di Mesjid Agung Palembang.

Berlokasi tak jauh dari Plaza Benteng Kuto Besak, di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Mesjid Agung Palembang mulai dibangun ketika Palembang dipimpin oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo, tepatnya tahun 1738. Pada zamannya, mesjid ini dipercaya sebagai salah satu rumah ibadah terbesar yang pernah ada.

Meski digarap oleh seorang arsitek Eropa, pengaruh Cina ikut muncul pada wajah mesjid ini. Hal itu ditandai oleh bentukan limas dan hiasan ornamen khas Cina pada sejumlah atapnya. Paduan dua budaya ini menjadi ciri khas Mesjid Agung Palembang dan membuat banyak pelancong terkagum-kagum. Sebuah akulturasi budaya yang bisa tetap berdampingan dan saling mengisi

Taman Sari

Taman Sari


Taman bunga yang indah. Begitulah kira-kira arti dari nama Taman Sari. Areal pemandian ini merupakan kompleks bangunan yang sangat indah dan menjadi aset Keraton Yogyakarta. Dibangun setelah Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, tempat ini memang didesain sebagai tempat pengasingan diri Sultan Yogyakarta dan keluarganya dari hiruk pikuk dunia. Meskipun sempat luluh lantak terguncang gempa, saat ini Taman Sari sudah kembali terlihat cantik.

Taman Sari memang dirancang sedemikian rupa agar bisa menghadirkan ketenangan bagi siapapun yang berada di dalamnya. Bangunan ini juga mencerminkan style yang multikultur (Portugis, Belanda, Cina, Jawa, Hindu, Buddha, Nasrani, dan Islam). Kolam mungil dengan air mancurnya yang jernih dan pohon-pohon berbunga, menambah keasrian tempat ini. Sekaligus menjadikannya sebagai lokasi peristirahatan yang sempurna

Tongkonan

Tongkonan


Selain bangunan peninggalan kolonial, Indonesia juga memiliki sejumlah rumah adat dengan bentuk atau desain yang unik. Bangunan ini memang bukan karya seorang arsitek era modern yang menguasai segudang teori. Melainkan kreasi sekelompok manusia yang masih mencintai serta menjunjung tinggi adat istiadat yang diwariskan oleh leluhurnya. Dan Tongkonan, rumah adat masyarakat Tana Torja di Sulawesi Selatan, adalah salah satunya.

Tongkonan memang memiliki ciri khas tersendiri dibanding rumah adat lainnya. Rumah ini berupa rumah panggung dari kayu. Atapnya yang terbuat dari susunan bambu yang dilapisi ijuk hitam serta bentuknya yang melengkung seperti perahu telungkup, membuat rumah ini mirip dengan Rumah Gadang, rumah adat masyarakat Minang atau Batak. Dinding rumah yang terbuat dari kayu, juga diukir dengan aneka ukiran khas Toraja.

Ciri lain yang paling menonjol pada Tongkonan adalah adalah kepala kerbau beserta tanduknya yang meliuk indah yang disusun pada sebuah bang utama di depan setiap rumah. Jumlah kepala kerbau yang ada di setiap rumah bisa berbeda. Semakin banyak "hiasan" ini di sana, maka semakin tinggi derajat keluarga yang tinggal di dalamnya. Karenanya. Tongkonan juga menjadi salah satu daya tarik wisata Tator dan banyak diminati para pecinta foto.

Jembatan Mahakam

Jembatan Mahakam


Bicara soal arsitektur tak terbatas hanya pada bangunan, rumah atau gedung. Nah, untuk kategori ini, Jembatan Mahakam 2 atau yang juga dikenal dengan Jembatan Tenggarong di Kalimantan Timur, menjadi salah satu pilihan.

Melintang di atas Sungai Mahakam di tepian Kota Tenggarong, jembatan ini adalah yang ke dua setelah Jembatan Mahakam I yang berada di tengah Kota Samarinda. Namun demikian, Jembatan Mahakam 2 mempunyai desain yang menarik dibanding "saudara tuanya" atau jembatan lainnya di Nusantara. Jembatan ini tergolong suspension cable bridge dan berdesain nyaris sama dengan Golden Gate di San Francisco, Amerika Serikat.

Wajar saja bila jembatan yang membentang sejauh sekitar 710 meter ini tak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Tenggarong. Menjelang senja, lampu-lampu yang terpasang pada tiang dan kebel-kabelnya akan menyala dan menyajikan sebuah panorama yang indah

Sejarah Acropolis

Sejarah Acropolis, top 100 wonders 8
Bangunan kuno Acropolis diyakini telah dihuni sejak setidaknya 7 Milenium SM. Selama peradaban Mycenaean dibangun di sekitarnya ada bukti bahwa ada sebuah istana Mycenaean ada di sini. Makam Cecrops juga berbaring di sini, dan mungkin Athena menyimpan ular di sini melambangkan raja pertama mereka. Ada juga makam dan kuil-kuil lain di sini, semua terhubung kepada raja, pahlawan dan dewa yang ada hubungannya dengan bangunan bersejarah Athena.

Pada abad ke-6 SM Acropolis telah berubah cukup signifikan. Dalam Top 100 Fakta Unik Keajaiban Dunia Yang Mengagumkan ini tidak ada lagi tempat untuk istana, tetapi telah berubah menjadi tempat suci. Setiap tahun prosesi besar ke Acropolis terjadi, dan patung kayu dari Athena berpakaian dikorbankan. Permainan Panathenean juga sangat penting. Permainan meliputi kompetisi atletik dan musik dan pemenang akan menerima amphora diisi dengan minyak zaitun sebab disana pohon zaitun sebagai pohon suci Athena.

situs bersejarah

Selama perang Persia pada abad ke-5 orang Atena mulai membangun Parthenon, tetapi Persia membakar Acropolis dan semua fokus pada pertempuran. Selama era Pericles, yang disebut Golden Age, saat itulah Acropolis mendapat struktur seperti yang kita lihat sekarang ini. Dimulai pada pertengahan abad ke-5, Parthenon, Propylaea dan patung perunggu besar Athena dibuat. Dikatakan bahwa Pericles para pengangguran digunakan sebagai pekerja di Athena, dan bahwa berkat inisiatif ini, setiap penduduk Athena memiliki makanan yang cukup. Parthenon dibuat oleh arsitek Ictinus dan Callicrates, dan patung oleh Phidias.Towards Erechteion dibangun akhir abad ke-5, bersama kuil Athena Nike.

bangunan kuno

Ketika orang Romawi menaklukkan Yunani pada abad ke-2 SM, banyak tempat-tempat suci dijarah. Patung dan karya seni lainnya dibawa kembali ke Roma dari Olympia dan Delphi misalnya, tapi di Acropolis cukup banyak yang tersisa. Beberapa kaisar sesudahnya tidak membuat penambahan sedikitpun. Pada abad ke 2 Masehi Herodes Atticus telah membangun teater yang besar, dan sampai hari ini, Athena menikmati konser dan balet di sini.

Museum Acropolis

Museum Acropolis baru terletak di bawah lereng selatan Acropolis di jalan Areopagitou Dionyssiou. Museum ini dibuka untuk publik pada tahun 2008. Di sini, Anda akan melihat berbagai karya seni dari kuil-kuil dan bangunan-bangunan lain misalnya patung para Caryatides dan bagian lain dari dekorasi Parthenon. Perlu dicatat bahwa fotografi tidak diperbolehkan dan Anda juga tidak diperbolehkan untuk berpose dengan berbagai objek.

situs bersejarah

Jalan Masuk;
Acropolis berada di tengah kota dan sulit untuk dilewatkan jika Anda berkunjung kesana.Cara terbaik mungkin adalah dengan berjalan dari Syntagma, Plaka atau Monastiraki, dari Monastiraki, di ujung jalan Adrianou, Anda dapat berjalan ke Acropolis melalui Agora atau naik tangga dari jalan Dioskouron. Cara termudah adalah dengan mengambil Metro Athena dan turun ke stasiun Acropolis, di pintu keluar menuju Dionysiou Areopagitou terletak pintu masuk museum Acropolis baru dan dan setelah 3 menit berjalan kaki di sebelah Odeion dari Herodes Atticus adalah pintu masuk Acropolis. Ada juga pemandu wisata, sehingga kunjungan ke Acropolis mempunyai daya tarik utama.

penjnggalan sejarah dunia

1 – Lighthouse yang Tenggelam dalam Lautan Pasir
Peninggalan Sejarah Dunia Yang Terlupakan

Mercusuar Rubjerg di Jutlandia Knude Denmark, mulai beroperasi pada 27 Desember 1900 (pembangunannya dimulai tahun 1899). Mercusuar ini berada di puncak tebing Lønstrup Klint, 60 meter di atas permukaan laut. Mercusuar ini beroperasi sampai 1908, di sebuah pabrik gas, lalu pada 1 Agustus 1968, berhenti beroperasi.

Kini mercusuar itu telah menjadi bukit pasir raksasa. Padahal dulu mercusuar ini menjadi icon yang berada di ketinggian. Erosi selama bertahun tahun membuat bangunan itu mengikis dan tinggal puing-puing. Meski demikian masih terlihat kejayaan masa lalu.

2 – The “American Star” 2
Peninggalan Sejarah Dunia Yang Terlupakan

Salah satu yang paling luar biasa pada catatan bangkai kapal, Amerika SS terdampar di lepas pantai Kepulauan Canary, setelah badai memecah towlines dan menyeret sebuah kapal tunda kapal di dekat pantai Maroko. Setelah terdampar di pantai, di lambung Amerika SS terbelah dua, dan akhirnya bagian buritan tenggelam.

Ada sebuah catatan menarik tentang kapal itu. Setelah kapal itu terdampar, penduduk setempat lantas merampoknya habis habisan. Bahkan konon, banyak perabotan di rumah-rumah penduduk terbuat dari potongan potingan kapal raksasa itu.

3 – Gereja yang berdiri di atas lautan lava
Peninggalan Sejarah Dunia Yang Terlupakan

Pada 20 Februari 1943, sebuah gunung berapi tiba-tiba meletus di negara bagian Michoacan Meksiko, dan menghabiskan dua buah desa dengan lava panas dan abunya. Dan, 64 tahun setelah itu letusan dahsyat itu, tidak ada lagi yang tersisa dari dua desa yang musnah itu, selain sebuah menara gereja San Juan Parangaricutiro.

Inilah satu satunya penanda bahwa dulunya di kawasan itu pernah ada dua desa. Menara gereja San Juan berdiri tegak di lautan lava. Gereja San Juan menjadi tampak mengerikan dan angker seolah berasal dari negeri anta berantah. Letusan gunung, dan lava panas mengalir ke daerah sekitar dan menutupi ¾ dari kota. Di bawah sisa sisa lava itulah rumah-rumah dan bangunan kota terkubur, beserta penghuninya.

4 – Konstruksi Crane terkubur di Ice Sheet
Peninggalan Sejarah Dunia Yang Terlupakan

Pada pertengahan 1960-an, ITT membangun jalur transmisi listrik di Antartika. Menara transmisi berdiri 115 meter. Seperti yang anda lihat di foto ini, semua kecuali menara setinggi 40 feet sekarang terkubur di dalam es, dan derek yang digunakan untuk membangun menara benar-benar tertutup oleh es Tidak hanya menara transmisi yang dikubur, tapi juga stasiun penelitian Antartika sendiri. Stasiun Byrd tua telah ditutup dan terkubur di dalam timbunan es 40-50 meter.

5 – Hotel Ryugyong di Korea Utara, Unik dan Tanpa Jendela
Peninggalan Sejarah Dunia Yang Terlupakan

Jika Dr Evil adalah seseorang yang nyata, ia akan membutuhkan tempat persembunyian yang nyata, dan bahwa tempat persembunyian nyata mungkin sekali adalah The Ryugyong Hotel di Pyongyang, Korea Utara. Ini adalah bangunan raksasa dengan 105 lantai, namun anehnya, tak ada satupun jendela di sana. Entah bagaimana konsep sebenarnya dari bangunan raksasa ini sampai-sampai tidak memberikan satupun jendela di sana.

Bangunan unik ini memiliki tinggi 330 meter, berbentuk mirip piramida dengan 3000 kamar. Rencananya di sana ada 7 restoran, namun pembangunannya tidak pernah selesai.

Surat kabar memperkirakan biaya konstruksi hotel aneh ini pada masa itu sekitar $ 750 juta - 2% dari PDB Korea Utara. Diperkirakan pembangunan konstruksi ini terhenti pada tahun 1992 karena kurangnya pendanaan, masalah kelangkaan listrik, dan kelaparan yang terjadi di negeri itu.

Bangunan itu sendiri sebenarnya sudah selesai, namun tidak memiliki jendela serta perlengkapan atau alat kelengkapan lain. Padahal bangunan hotel ini merupakan salah satu dari 18 hotel tertinggi di dunia. Sayang sekali! The Ryugyong oleh pejabat Korea Utara sempat diubah menjadi benteng. Lalu, sebagian bangunan ini dihancurkan oleh bom.

Update: Setelah 16 tahun, Ryugyong Hotel kembali dibangun. Grup Orascom dari Mesir baru-baru ini mulai memperbaiki menara bangunan. Perusahaan telah menempatkan panel-panel kaca ke beton shell dan dipasang antena telekomunikasi. Korea Selatan memperkirakan renovasi hotel itu akan menelan biaya sekitar $ 2 milyar, 10 % dari GDP Korea Utara.

6 – Benteng Tentara Merah di Tengah Laut
Peninggalan Sejarah Dunia Yang Terlupakan

Benteng tentara Thames Estuary dibangun pada tahun 1942, didesain oleh Guy Maunsell. Tujuan mereka adalah untuk menyediakan anti-pesawat udara di dalam wilayah Muara Sungai Thames.

Benteng masing-masing kelompok terdiri dari tujuh menara dengan sebuah jalan yang menghubungkan mereka semua ke menara kontrol pusat.
Benteng, bila dilihat secara keseluruhan, terdiri satu Bofors menara, menara kontrol, empat pistol menara dan menara sorot.

Mereka diatur dalam cara yang sangat spesifik, dengan menara kontrol di pusat, dan senapan Bofors menara diatur dalam mode setengah lingkaran di sekelilingnya dan posisi sorot menara lebih jauh, tapi masih terhubung langsung ke menara kontrol melalui jalan .

Benteng ini digunakan selama Perang Dunia Kedua, dan tidak ada keraguan bahwa mereka memiliki sumbangsih sangat besar.

Pada tahun 1959 sebagian benteng itu dibongkar, namun menyisakan beberapa benteng seperti, Red Sands dan Shivering Sands, yang masih berdiri hingga saat ini. Tahun 60-70 an benteng yang kosong ini sempat digunakan oleh para bajak laut namun kemudian ditinggalkan.

7 – Kota Hantu San Zhi
Peninggalan Sejarah Dunia Yang Terlupakan

Daerah ini disebut San Zhi.

Tidak diketahui nama arsiteknya karena pembangunan ini diperintahkan oleh pemerintah kepada beberapa perusahaan local. Awalnya, bangunan-bangunan itu diperuntukkan bagi tempat wisata mewah yang melambangkan Taipei yang makmur dan kaya. Namun kini keadaan menjadi terbalik.

Bangunan-bangunan yang tadinya untuk tempat pariwisata telah berubah menjadi aneh dan berhantu. Banyak kejadian-kejadian aneh diisukan terjadi di sana. Walhasil, tidak satupun wisatawan mau berkunjung ke sana, apalagi untuk berlibur, Koran-koran setempat mengatakan ada banyak kecelakaan selama konstruksi, dan sebagai berita menyebar ke warga kota negara pulau itu, sehingga mereka takut datang ke sana.

Warga setempat mengatakan wilayah itu sekarang dihantui oleh roh-roh penasaran dari pekerja yang mati sia sia di sana. Ini membuat mereka yang tadinya berusaha bertahan, akhirnya kabur dari tempat itu. Lama kelamaan kota wisata itu menjadi kosong.

8 – Bangkai kapal di pantai Mauritania
Peninggalan Sejarah Dunia Yang Terlupakan

Teluk Nouadhibou, tujuh kilometer sebelah selatan dari kota Mauritania, merupakan salah satu kuburan terbesar di dunia. Lewat Google Maps dapat dilihat ratusan kerangka yang menumpuk di sana-sini, di sinilah kuburan kapal raksasa yang sudah terlihat berkarat itu
Tujuh keajaiban dunia kuno ternyata bisa dimirip-miripkan dengan bangunan yang ada di Indonesia.Beberapa bangunan terpaksa ane mirip-miripin gan. Tapi walaupun bangunan yang ada di Indonesia itu tidak mirip dengan daftar 7 kejaiban dunia kuno ini tapi bangunan tersebut tetap Muantaff.

Berikut daftar tujuh keajaiban kuno yang dimiripkan dengan bangunan yang ada di Indonesia:

1.Candi barong dengan Kuil Artemis Di Efesus

Kuil Artemis adalah kuil Yunani yang didirikan untuk Dewi Artemis. Kuil ini terletak di negara Turki. Dewi Artemis merupakan dewi hutan dan perbukitan. Di Indonesia juga terdapat kuil atau candi yang dipersembahkan untuk Dewi, yaitu Candi Barong. Candi Barong merupakan kompleks peribadatan untuk memuja Dewa Wisnu dan istrinya, Dewi Laksmi atau yang terkenal dengan nama Dewi Sri yang merupakan dewi kesuburan bagi pertanian. Candi Barong terletak di lereng pegunungan boko, Yogyakarta.

2. Patung Buddha Empat Muka di Surabaya dengan Patung Zeus di Olympia

Patung Zeus berbentuk Patung yang terduduk dengan bangunan kuil yang menaunginya. Patung Zeus berukuran raksasa dan berlapis emas. Patung Zeus terletak di Olympia, Yunani. Di Indonesia juga terdapat patung besar yang sedang duduk dan berlapis emas, yaitu patung Buddha empat muka yang terletak di Surabaya. Patung ini merupakan patung Sang Buddha duduk di singgasananya. Patung ini dilapisi emas dan dinaungi oleh Bangunan Stupa. Patung ini mendapatkan penghargaan MURI sebagai Patung Dewa Empat Muka tertinggi dan terbesar di Indonesia.

3. Candi Borobudur dengan Piramid Agung Kufu di Giza

Piramid Agung Kufu terletak di Giza, Mesir. Piramid Agung Kufu dibangun sebagai makam untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu. Sedangkan Candi Borobudur termasuk salah satu candi Buddha terbesar di dunia. Bentuk Candi Borobudur kalau diperhatikan hampir seperti piramid. Borobudur berbentuk seperti punden berundak, piramid versi nenek moyang bangsa Indonesia. Pada zaman Megalithic nenek moyang bangsa Indonesia membuat makam leluhurnya sekaligus tempat pemujaan berupa bangunan piramida bersusun. Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah.


4. Mencusuar Pulau Pelepas dengan Mercusuar Pharos di Alexandria

Mercusuar Pharos terletak di pulau Pharos berdekatan dengan kota Iskandariah kuna, Mesir Kuno. Mercusuar Alexandria berfungsi sebagai pemandu bagi kapal yang akan menuju pelabuhan Alexandria. Bangunan ini kini hancur karena gempa. Sangat sulit untuk mencari bangunan yang mirip Mercusuar Pharos dengan mercusuar yang ada di Indonesia jadi ini memang dipaksakan untuk mirip. Saya pilih saja Mercusuar Pulau Pelepas karena sama-sama berfungsi sebagai Mercusuar. Kelihatan sangat ngaco karena memang tidak mirip hanya mirip fungsinya yaitu sama-sama sebagai mercusuar. Walaupun begitu mercusuar di Pulau Pelepas juga termasuk indah dan punya sejarah tinggi karena Mercusuar ini di buat oleh kolonial Belanda tahun 1893 yang disebut Mercusuar H.M. Koningin Wilhelmina atau H.M. Koningin Emma. Mecusuar ini terletak di Pulau Pelepas, provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

5. Candi Singasari dengan Makam Mausolus di Halicarnassus

Mausoleum Maussollos atau Mausoleum Halicarnassus, adalah makam yang dibangun di Halicarnassus, Turki untuk makam Gubernur wilayah Parsi Curia Maussollos. Sedangkan candi Singasari merupakan tempat "pendharmaan" bagi raja Singasari terakhir, Sang Kertanegara. Candi ini terletak di Malang Jawa Timur. Di dekat candi terdapat sepasang arca raksasa besar yang disebut dwarapala. Candi Singasari sangat indah. Candi ini kaya akan ornamen ukiran, arca, dan relief.

6. Bangunan Air Terjun Mekarsari dengan Taman Gantung Babilonia

Taman Gantung Babilonia dibangun oleh Nebukadnezar II. Taman ini terletak di Irak. Taman ini bentuknya berupa podium bertingkat yang ditanami pohon, rumput dan bunga-bungaan. Ada air terjun buatan berasal dari air sungai Eufrat yang dialirkan ke puncak bukit lalu mengalir melalui saluran buatan. Taman Gantung ini mungkin bisa dimiripkan Bangunan Air Terjun (Waterfall Building) Mekarsari, Bogor. Bangunan Air Terjun Mekarsari merupakan Gedung Air Terjun tertinggi di Indonesia. Dari atas gedung terdapat air terjun yang dibuat sedemikian rupa, terjun bebas dari puncak bangunan. Curahan air terjun yang mengucur deras dari ketinggian sekitar 25 meteran dari lantai 7. Dari tiap lantai bangunan juga ditanami pohon-pohon hias seperti taman gantung.

7. Monumen Jalesveva Jayamahe Sby dengan Colossus Rodos di Rhodes

Colossus Rodos adalah patung Helios, yang terletak di pulau Rodos, Yunani. Patung Helios merupakan patung berukuran raksasa yang terletak di dekat laut. Patung ini telah hancur terkena gempa. Di Indonesia masih berdiri kokoh Patung raksasa yang terletak di pinggir laut Surabaya. Patung ini menggambarkan seorang Perwira TNI Angkatan Laut lengkap dengan pedang kehormatannya berdiri tegak menatap ke arah laut. Tinggi Patung kira-kira hampir sama dengan Patung Helios. Monumen Jalesveva Jayamahe sangat besar dan merupakan salah satu patung terbesar di dunia

tempat bersejarah di india

1. Taj Mahal
Taj Mahal terletak di Agra, di negara bagian Uttar Pradesh, sekitar 200 kilometer (125 mil) dari Delhi. Dari kejauhan, Taj Mahal tampak seperti alat tenun dongeng dari tepi Sungai Yamuna. Tempat ini sebenarnya sebuah makam yang berisi tubuh Mumtaz Mahal yang merupakan istri kaisar Mughal Shah Jahan. Ini dibangun sebagai ode untuk cintanya.
http://students.ou.edu/P/Kunjesh.Z.Patel-1/tajmahal.jpg
Bangunan yang menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia ini dibangun mulai 1630 dan membutuh waktu 22 tahun dan 20.000 pekerja untuk menyelesaikannya. Taj Mahal buka setiap hari kecuali hari Jumat, mulai pukul 6.00-19:00 waktu setempat

2. Hampi
Hampi berada di Karnataka, sekitar 350 kilometer (217 mil) dari Bangalore. Hampi pernah menjadi ibukota terakhir Vijayanagar, salah satu kerajaan Hindu terbesar dalam sejarah India. Tempat ini memiliki beberapa reruntuhan yang sangat menawan yang tercampur dengan batu-batu besar di belakang seluruh lanskapnya. Reruntuhannya yang dibangun sejak ke abad ke-14 memanjang sejauh lebih dari 25 km (10 mil) dan terdiri lebih dari 500 monumen.
http://www.iho-ohi.org/wp-content/hampi.jpg
Hampi buka setiap hari, mulai pukul 8.30-17.30. Untuk melihat keseluruhan reuntuhan tidak dikenai tiket namun untuk melihat kuil Vittala dan kuil Gajah dikenakan biaya US$5 (sekitar Rp45.000)

3. Kuil Khajuraho
Kuil Khajuraho terletak di utara Madhya Pradesh, sekitar 620 kilometer (385 mil) tenggara Delhi. Kuil ini merupakan bukti bahwa Kama Sutra berasal dari India. Di sini Anda akan melihat Erotika berlimpah dengan lebih dari 20 kuil yang ditujukan untuk seksualitas dan seks serta candi-candi yang paling terkenal untuk patung erotis. Namun, lebih dari itu, mereka menunjukkan sebuah perayaan cinta, kehidupan dan ibadah.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnmISQai-T_N1NPmqgXOf4vWtQq3uz9p6L5QAcQ1tQ1mbeJwn-xWV4WXiI9KGNEBtfEsobupoDARPxZ_JFCKu0G0qD0FI-jPAEDYoyc1NYBYKi59N7zR5t018qIMf36k58xqe9UAn5jLo/s400/khajuraho-wall.jpg
Mereka juga menyediakan penglihatan tidak terbatas ke dalam keyakinan Hindu kuno dan praktik Tantra. Kuil Khajuraho buka setiap hari dari matahari terbit sampai matahari terbenam dan untuk masuk ke sini dikenakan biaya US$5 (sekitar Rp 45.000)
http://iwandahnial.files.wordpress.com/2008/09/candi-12.jpg

4. Gua Ajanta dan Ellora
Kedua gua ini terletak di utara Maharastra, sekitar 400 kilometer (250 mil) dari Mumbai. Yang akan membuat Anda terkejut ialah gua batu bukit yang diukir dengan teliti. Ada 34 gua di Ellora yang berasal antara abad ke-6 dan ke-11 Masehi, dan 29 gua di Ajanta yang berasal antara abad ke-2 SM dan abad ke-6 Masehi.
http://www.onthegotours.com/repository/AjantaandElloraBoltOnsIndia-49621242319196_800_600.jpg
Jika gua Ajanta kaya dengan lukisan dan patung, maka gua-gua Ellora terkenal karena arsitektur yang luar biasa. Yang paling luar biasa tentang gua ini adalah bahwa mereka dibuat dengan tangan, hanya dengan palu dan pahat. Anda pasti akan terkesan melihatnya.
http://www.mumbai-holidays.com/ajanta.jpg
Gua Ajanta buka setiap hari kecuali hari Senin sedangkan gua Ellora tutup hari Selasa. Untuk memasuki gua Ajanta dikenakan biaya US$10 (sekitar Rp90.000) sedangkan Gua Ellora dikenakan biaya US$5 (sekitar Rp 45.000)
http://media-2.web.britannica.com/eb-media/05/20405-004-BAEF421D.jpg

5. Fatehpur Sikri
Fatehpur Sikri terletak 40 km (25 mil) dari Agra, di Uttar Pradesh. Fatehpur Sikri dulunya ibukota kebanggaan Kekaisaran Mughal pada abad ke 16. Fatehpur Sikri sekarang berdiri kosong sebagai kota hantu namun terjaga dengan baik. Tempat ini telah ditinggalkan oleh penghuninya karena pasokan air tidak mencukupi.
http://www.maharajavoyages.com/images/fatehpur-sikri-big.jpg
Dibangun dari batu merah, Fatehpur Sikri penuh dengan istana-istana agung dan halaman yang luas. Anda hampir dapat merasakan kembali ke abad pertengahan di sini. Fatephur Sikri buka dari matahari terbit sampai matahari terbenam dan Anda hanya perlu menyediakan uang US$5 (sekitar Rp45.000) untuk masuk ke dalamnya

Masjid Nabawi

Masjid Nabawi
Written by Redaksi2
Wednesday, 23 July 2008 16:58
Masjid Nabawi, adalah sebuah masjid yang terletak di Madinah, Saudi Arabia. Masjid ini seperti sudah terlihat dari namanya, dibangun oleh Nabi Muhammad Sholallahu 'alaihi wasallam dan menjadi tempat makam beliau dan para sahabatnya. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang utama bagi umat Muslim setelah Masjidil haram di Makah dan Masjidil aqsa di Yerusalem.

Masjid Al-Aqsa

Masjid Al-Aqsa
Written by Redaksi2
Wednesday, 23 July 2008 17:33
Masjid Al-Aqsha, arti harfiah: "masjid terjauh" adalah bagian dari kompleks bangunan suci di Yerusalem bagi umat Islam. Nabi Muhammad Sholallahu 'alaihi wasallam diangkat ke Sidratul Muntaha dari lokasi ini pada tahun 621, ketika peristiwa Isra' Mi'raj.

Masjid Al-Aqsa yang dulunya dikenal sebagai Baitul Maqdis, merupakan kiblat shalat umat Islam yang pertama sebelum dipindahkan ke Ka'bah di dalam Masjidil Haram. Umat Muslim berkiblat ke Baitul Maqdis selama Nabi Muhammad mengajarkan Islam di Makah (13 tahun) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat shalat adalah Ka'bah di dalam Masjidil Haram, Makah hingga sekarang.

Kordoba

Kordoba
Written by Redaksi2
Wednesday, 23 July 2008 21:10
Kordoba adalah salah satu kota di Andalusia yang terletak di belahan barat Spanyol. Kota ini memanjang di tepi kanan sungai Lembah Besar. Kordoba merupakan kota tua Iberia dengan nama Iberi Baht, kemudian orang Arab menyebutnya Qurthubah atau Kordoba.

Kota Kordoba didirikan pada masa Romawi di sekitar sungai Lembah Besar yang kemudian menjadi terkenal setelah terjadi konflik antara Karthajinah dengan Romawi. Kordoba pernah dikuasai oleh penguasa Romawi, Lothair, lalu dijadikan ibukota Spanyol pada tahun 169 SM. Sejak itu, Kordoba menjadi salah satu wilayah kekuasaan Imperium Romawi.

Aya Sofia

Aya Sofia
Written by Redaksi2
Thursday, 25 December 2008 07:45
Namanya masjid Aya Sofia. Usia masjid ini tergolong sangat tua, sekitar empat abad. Lokasinya di Istambul, Turki.

Keindahan arsitektur masjid ini begitu mengagumkan para pengunjung. Tampak dari luar, pengunjung disuguhkan ukuran kubah yang begitu besar. Ukuran tengahnya 30 meter dan tingginya 54 meter.

Ketika memasuki area masjid, pengunjung dibuai dengan keindahan interior yang dihiasi mosaik dan fresko. Tiang-tiang masjid terbuat dari pualam warna-warni. Serta dinding yang dihiasi ukiran. Subhanallah, seperti berada di bawah lukisan cakrawala mini.

Selain keindahan interior, daya tarik masjid ini juga pada nilai sejarahnya. Di sinilah simbol pertarungan antara Islam dan non Islam, termasuk di dalamnya nilai-nilai sekular pasca runtuhnya Kekhalifahan Turki Utsmani.

Sebelum diubah menjadi masjid, Aya Sofia adalah sebuah gereja bernama Hagia Sophia yang dibangun pada masa Kaisar Justinianus, tahun 558 M. Sempat beberapa kali hancur karena gempa, kemudian dibangun lagi.

Masjid Agung Lumpur Bersahaja Kota Djenne

Masjid Agung Lumpur Bersahaja Kota Djenne
Written by Redaksi2
Thursday, 01 January 2009 22:45
Djenne, itu nama sebuah kota tertua di sub-Sahara Afrika. Terletak di kawasan lahan banjir yang dilintasi dua sungai, yakni Niger dan Bani. Namun bagi yang belum pernah bertandang ke kota berjarak 354 kilometer di barat daya Timbuktu, terutama muslim, tentu tak mengira ada sebuah masjid dengan arsitektur indah namun tak lazim, yakni Masjid Agung Djene.

Mengapa tak lazim? Bentuknya tak seperti masjid-masjid lain yang cenderung mengacu ke bentuk masjid atau bangunan di timur-tengah abad pertengahan hingga masa Kaisar Ottoman. Polos dan minim ornamen, namun justru menunjukkan jika sang ahli bangunan paham benar bagaimana menghadirkan masjid dengan nafas lokal, rendah hati, namun tidak mengurangi aura sakral dan monumental sebuah masjid agung.

Djene, selain terkenal sebagai kota perdagangan, juga dikenal sebagai kota peziarah dan pusat studi Islam. Masjid Agung itu sendiri dari awal dibangun hingga kini mendominasi alun-alun pasar utama di kota tersebut. Tradisi menuturkan, penduduk Djene memiliki masjidnya pertama kali pada tahun 1240, yang dibangun oleh Sultan Koi setelah memeluk Islam dan mengubah istananya menjadi masjid.

Bangunan kediaman Tjong A Fie

Tjong A Fie (1860-1921) adalah seorang pengusaha, bankir dan kapitan yang berasal dari Tiongkok dan sukses membangun bisnis besar dalam bidang perkebunan di Sumatera, Indonesia. Tjong A Fie membangun bisnis besar yang memiliki lebih dari 10.000 orang karyawan. Karena kesuksesannya tersebut, Tjong A Fie dekat dengan para kaum terpandang di Medan, di antaranya Sultan Deli, Makmun Al Rasjid serta pejabat-pejabat kolonial Belanda. Pada tahun 1911, Tjong A Fie diangkat sebagai Kapitan Cina (Majoor der Chineezen) untuk memimpin komunitas Tionghoa di Medan, menggantikan kakaknya, Tjong Yong Hian. Sebagai pemimpin masyarakat Tionghoa, Tjong A Fie sangat dihormati dan disegani, karena ia menguasai bidang ekonomi dan politik. Kerajaan bisnisnya meliputi perkebunan, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula, bank dan perusahaan kereta api.
Bangunan kediaman Tjong A Fie berada di Jalan Ahmad Yani, Kesawan, Medan, yang didirikan pada tahun 1900, saat ini dijadikan sebagai Tjong A Fie Memorial Institute dan dikenal juga dengan nama Tjong A Fie Mansion. Rumah ini dibuka untuk umum pada 18 Juni 2009 untuk memperingati ulang tahun Tjong A Fie yang ke-150.Rumah ini merupakan bangunan yang didesain dengan gaya arstitektur Cina, Eropa, Melayu dan art-deco dan menjadi objek wisata bersejarah di Medan. Di rumah ini, pengunjung bisa mengetahui sejarah kehidupan Tjong A Fie lewat foto-foto, lukisan serta perabotan rumah yang digunakan oleh keluarganya serta mempelajari budaya Melayu-Tionghoa

tempat bersejarah gedung lingarjati

Penulis : AMGD
Lokasi : Linggarjati;Cilimus;Kuningan
Ketinggian : 674 m

Desa Linggarjati merupakan sebuah Desa kecil yang berada di salah satu wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Praktis desa kecil ini dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia dan dunia, pada saat dilaksanakannya Perjanjian Linggarjati, pada tanggal 10-13 November 1946. Perjanjian ini dianggap sebagai perjanjian yang sangat penting, karena berhubungan erat dengan eksistensi Pemerintah Indonesia dimata dunia pada waktu itu, baik secara De Facto dan De Jure dipertaruhkan.


________________________________________
Tempat Bersejarah - Gedung Linggarjati

Ibarat sungai, Linggarjati merupakan salah satu mata air yang mengaliri sungai tersebut, sehingga air mengalir terus sampai ke hilir dan akhirnya bermuara di laut membentuk lautan yang luas dengan segala kekayaaan alamnya. Begitupun dengan Linggarjati, merupakan bagian yang sangat penting dari perjalanan sejarah Bangsa Indonesia, sehingga sampai sekarang bisa menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat. Diantara isi pokok persetujuan Linggarjati adalah : (1) Belanda mengakui secara De Facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi Sumatra, Jawa, dan Madura; (2) Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama dalam membentuk negara Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia;(3) Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda dengan Ratu Belanda selaku ketuanya.
Peristiwa yang berlangsung 59 tahun silam tersebut, masih dapat kita saksikan melalui peninggalan-peninggalan yang ada di Gedung Linggarjati, sekaligus dijadikan sebagai salah satu bangunan cagar budaya oleh Pemerintah sesuai dengan UU.No.5 tahun 1992. Desa Linggarjati sendiri berada di wilayah Blok Wage, Dusun Tiga, Kampung Cipaku, kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Desa ini terletak pada ketinggian 400 meter di atas permukaan air laut, dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sebelah selatan desa ini berbatasan dengan Desa Linggasana, sebelah timur berbatasan dengan Desa Linggamekar, sebelah utara berbatasan dengan Desa Lingga Indah dan sebelah barat berbatasan dengan Gunung Ciremai. Untuk mencapai lokasi ini tidaklah terlalu sulit, karena akses jalan aspal yang mulus, sehingga mudah sekali dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Dari arah Cirebon kurang lebih 25 km sedangkan dari arah Kuningan kurang lebih 17 km.
Hawa sejuk dan damai akan kita rasakan ketika mulai memasuki pelataran Gedung Linggarjati. Bangunan kuno dan megah yang dikelilingi oleh taman yang asri, dengan suasana yang tidak terlalu ramai, semakin menambah penghayatan suasana Linggarjati. Luas komplek Linggarjati kurang lebih 2,4 hektare, dimana sepertiga dari luas tersebut merupakan bangunan gedung yang dipergunakan untuk perundingan. Bangunan ini sendiri tadinya dibangun oleh warga negara Belanda, sebagai tempat peristirahatan, yang kemudian dipilih sebagai tempat perundingan dan akhirnya diserahkan kepada Pemerintah Indonesia sebagai salah satu bangunan cagar budaya Pemerintah Indonesia. Walaupun berupa bangunan lama, tapi secara keseluruhan kebersihan gedung ini nampak terjaga sekali. Ada 14 orang yang membantu merawat gedung ini, diantaranya 7 orang merupakan PNS ( Pegawai Negeri Sipil ), dan sisanya adalah pegawai honorer.


________________________________________
Tempat Bersejarah - Gedung Linggarjati

Bangunan ini terdiri dari beberapa ruang, yaitu ruang tamu, ruang tengah, kamar tidur, kamar mandi dan ruang belakang. Ruang tamu dipergunakan sebagai ruang untuk melakukan lobi dan meeting informal. ruang tengah merupakan ruang utama, dimana perjanjian Linggarjati dilaksanakan. Ternyata posisi kursi yang diduduki oleh para anggota perundingan masih sama seperti dulu waktu perundingan dilangsungkan. diantara para peserta perundingan tersebut adalah, delegasi Indonesia terdiri dari : 1.Sutan Sjahrir;2.Mr.Soesanto Tirtoprodjo;3.Dr.A.K.Gani;4.Mr.Muhammad Roem;. delegasi Belanda terdiri dari:1.Prof.Ir. Schermerhorn ; 2.Mr.Van Poll ; 3.Dr.F.DeBoer ; 4.Dr.Van Mook. Dan sebagai notulensi adalah; 1.Dr.J.Leimena;2.Dr.Soedarsono;3.Mr.Amir Sjarifuddin;3.Mr.Ali Budiardjo. Kamar-kamar tidur yang bersebelahan dengan ruang perundingan merupakan tempat tidur yang dipergunakan oleh delegasi Indonesia dan Belanda selama mengikuti jalannya perundingan.
Hari-hari biasa tempat ini biasanya sepi pengunjung, paling-paling kalau ada kunjungan biasanya kunjungan nostalgia dari para wisman Belanda yang ingin. Baru pada hari libur, tempat ini ramai dikunjungi oleh pengunjung yang hampir sebagian besar adalah anak-anak sekolah, yang tidak hanya berasal dari daerah sekitar, namun juga berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Biaya operasional tempat ini, selain diberi subsidi oleh Pemerintah, juga sedikit terbantu oleh kehadiran pengunjung. Pengunjung yang datang diharapkan bisa mengisi uang kas dengan jumlah seikhlasnya, kemudian uang tersebut digunakan untuk membantu biaya perawatan gedung. Menurut Pak Judi, salah satu petugas museum mengatakan,"Peranan pemerintah untuk menjaga kelestarian gedung ini sangat diharapkan, terutama dalam hal pendanaan,". Selama ini banyak sekali para Pejabat Pemerintah yang memberikan sumbang saran, namun lebih dari itu adalah bukti konkret berupa pendanaan untuk terus menjaga kelestarian Gedung Linggarjati.
Tidak jauh dari Museum Linggarjati, tersedia juga obyek wisata alam sebagai pelengkap wisata Museum Linggarjati. Tempat tersebut terdiri dari taman-taman dengan pohon-pohon yang rindang dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang lain. Seperti kolam renang, kemudian danau buatan-dimana kita bisa melintasi danau tersebut dengan perahu karet dan tersedia juga pondok-pondok penginapan bagi pengunjung yang ingin menginap ditempat tersebut. Sayangnya, pengelolaan tempat tersebut kurang diperhatikan, sehingga terlihat agak kotor, banyak sampah yang berserakan dan pengaturan taman-taman yang kurang rapi, sehingga banyak rumput yang tumbuh disana-sini. Untuk menjaring pengunjung yang lebih banyak, pemda setempat harus lebih peduli, baik dalam hal pengelolaan maupun dalam hal promosi. Karena lokasi yang mudah dijangkau, serta udara yang cukup sejuk, wisata ini kalau dikelola secara profesional tentu kedepan akan semakin menarik banyak wisatawan

Nama : Gedung Linggarjati
Kategori : Tempat Bersejarah
Lokasi : Des. Linggarjati, Kec. Cilimus, Kab. Kuningan
Propinsi : Jawa Barat


Objek Wisata/Kuliner lain terdekat (<10km)

Nama Jarak (km) Kordinat GPS

Mata Air Panas: Cilimus 1.92 S6.886567 - E108.494133
Gunung/Kawah: Ciremai 4.16 S6.889600 - E108.406700

ISTANA MAIMUN (KOTA MEDAN)

Istana Maimun
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Istana Maimun.
Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan, Sumatra Utara, terletak di kelurahan Sukaraja, kecamatan Medan Maimun.
Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888, Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan 30 ruangan.
Istana Maimun menjadi tujuan wisata bukan hanya karena usianya yang tua, namun juga desain interiornya yang unik, memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu, dengan gaya Islam, Spanyol, India dan Italia, namun sayang keadaanya kurang terurus sekarang. Jika kita melewati tempat ini pada sore hari, kita bahkan bisa melihat anak-anak bermain sepak bola di halaman istana ini